konsep triple bottom line. Keywords: innovation, triple helix, quadruple helix, quintuple helix 1. konsep triple bottom line

 
Keywords: innovation, triple helix, quadruple helix, quintuple helix 1konsep triple bottom line  2

Walaupun kemudian acapkali dituduh sebagai ajang pemanfaatan. ix). 3. (2019). Menyingkap Green Business dengan Konsep Triple Bottom Line . Rajab3 Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari, Indonesia ABSTRAKdilakukan oleh perusahaan yang telah menerapkan konsep ini. 2 pemikiran konsep Triple Bottom Line yang menyatakan bahwa perusahaan dapat sustainable Ronaljika menjalankan konsep TBL ini. [3] Pada dasarnya, CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku kepentingan ( stakeholders ), dan juga tanggung jawab perusahaan terhadap para pemegang saham ( shareholders ). Secara istilah konsep Triple Bottom Line dianggap sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Prinsip triple bottom line mencoba untuk menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya memiliki orientasi profit. Konsep TBL ini terdiri dari 3 pilar penting yakni profit tentang bagaimana perusahaan dalam mengambil keuntungan, people menekankan kepada aspek memberikan hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat, planet menjaga lingkungkanMas Siwo, Kami di Miracle Aesthetic Clinic Group mulai “sedikit demi sedikit” menerapkan konsep Triple Bottom Line pada beberapa kegiatan opersional bisnis kami, seperti Sterility & Hygiene Campaign dalam rangka edukasi dan peningkatan kesadaran bahaya HIV dan Hepatitis B jika salah memilih tempat perawatan kulit, dan penggunaan. Ekonomi menjadi pengendali, sementara bidang lain harus mengekor atau harus dalam kendali ekonomi. Sejarah Konsep CSR “Triple Bottom Line”. Sebaliknya konsep triple bottom line (profit, planet, people) yang digagas oleh John Elkington makin masuk ke dalam mainstream etika bisnis. Abstract. 1. ANTAM, TBK SULAWESI TENGGARA KAB. Nurfajriyah. Konsep The Triple Bottom Line mengakui bahwa bahwa tanggung jawab kepada lingkungan dan masyarakat juga merupakan faktor penting dalam mengembangkan perusahaan, selain perolehan laba. Analisa implementasi konsep Triple Bottom Line pada program Corporate Social Responsibility sebagai bagian dari strategi hubungan masyarakat perusahaan : Studi kasus program C. From a policy perspective the development of triple bottom line accounting, within national, industry and firm-level context to guide corporate managers in determining operating costs of business. Selain mengejar profit, perusahaan. 2 Teori Legitimasi Konsep triple bottom line atau 3P (profit, people, planet) yang dikemukakan oleh John Elkington menjadi terobosan besar dalam dunia CSR. Perusahaan tidak lagi hanya berorientasi pada profit, melainkan juga harus memperhatikan aspek lain seperti keadilan sosial dan kesejahteraan sosial (people), serta menjaga. 500 secara ekonomi (single bottom) juga memerlukan dua pengukuran lainnya yaitu sosial responsibility dan environment responsibility yang dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL) Fauzi (2010). Secara istilah konsep Triple Bottom Line dianggap sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Kata Kunci: Triple Bottom Line, Profitabilitas, Corporate Social Responsibility, Kinerja Lingkungan, Nilai Perusahaan. Theories used in this research were the Theory of CSR, CSR Management and Triple Bottom Line concept. Definisi Triple Bottom Line TBL pertama kali diperkenalkan oleh Elkington pada tahun 1994. Konsep tersebut mendorong penilaian kinerja perusahaan secara keseluruhan berdasarkan 3P yaitu: People, profit, dan . KONSEP TRIPLE BOTTOM LINE Pada konsep perkembangan lingkungan bisnis saat ini, perusahaan tidak lagi hanya dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line (SBL) atau nilai perusahaan tidak lagi dilihat dari segi kondisi ekonominya saja, tapi lebih berpijak pada triple bottom line (TBL) yaitu sinergi tiga elemen yang meliputi. 1. Penerapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Melalui Konsep Triple Bottom Line Untuk Mendukung Universitas Yang Berkelanjutan (Studi Pada Universitas Muhammadiyah Di Sidoarjo, Surabaya Dan Gresik) The implementation of sustainable development is the responsibility of every level of society, one of which is the university as part of educational. Rajab3 Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari, Indonesia ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan Konsep Triple Bottom Line Pada PT Pertamina (Persero) Bitung, yang bertujuan untuk PT Pertamina (Persero) Bitung, apakah pelaksanaanya berjalan dengan baik atau tidak. 1. Informan research selected purposively. Konsep Triple Bottom Line (TBL atau 3BL) yang dikenalkan pertama kali oleh John Elkington pada tahun 1988 mengimplikasikan bahwa. Gambar Triple Bottom Line. Jackson et al. Tanggung jawab ekonomi (profit) kedua perusahaan dapat dilihat pada produk-produk yang dihasilkan dari kegiatan operasional bisnisnya. Atau juga 3P – People, Planet and Profit. M. Sesuai dengan namanya, konsep Triple Bottom Line Accounting terdiri dari tiga pilar utama atau yang lebih dikenal dengan istilah 3P yaitu planet, people, dan profit. Penulis menyadari tanpa bantuan. , 2011). 2 Landasan Teori 2. TINJAUAN PUSTAKA Corporate Social Responsibility Accounting Corporate Social Responsbility (CSR) atauRINGKASANNurul Wahidah Rahmatika. 2. Bahwa perusahaan atau bisnis harus berhenti untuk melulu fokus terhadap keuntungan saja, melainkan juga fokus terhadap kesejahteraan manusia dan bumi. Profit berfokus pada peningkatan pendapatan perusahaan, people berfokus pada kesejahteraan masyarakat maupun karyawan, danKonsep Triple Bottom Line dalam konteks bisnis dapat memberikan efek positif dari sisi pemasaran. Some organizations have adopted the TBL framework to evaluate their performance in a broader perspective to create greater business value. Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997. Makalah. Implementasi Konsep Triple Bottom Line pada PT. Intinya, konsep Triple Bottom Line dapat disimpulkan sebagai tiga pilar dalam pengukuran kinerja, yaitu dari sisi ekonomi atau keuangan, sosial, dan. Perbedaannya terletak pada konsep triple bottom line yang digunakan dalam dunia usaha, yang menjaga keseimbangan antara laba, masyarakat, dan lingkungan sedangkan Tri Hita Karana menjaga harmonisasi ke-Tuhan-an, masyarakat, dan lingkungan 3. Konsep triple bottom line harus menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk membangun keunggulan bersaing (Porter & Kramer, 2006). istilah economic prosperity, enviromental quality, dan social justice. F. Universitas Indonesia . IMPLEMENTASI KONSEP TRIPLE BOTTOM LINE PADA PT. Keuntungan merupakan inti dari dunia bisnis dan itu merupakan. Manfaat Penelitianimplementasi konsep triple bottom line dalam program corporate social responsibility di hotel alila seminyak Ni Nengah Ariastini , I Made Trisna Semara 160-168The Triple Bottom Line in 21st Century Business oleh John Elkington pada tahun 1998. Konsep bisnis triple bottom line sendiri terdiri atas tiga aspek atau biasa dikenal sebagai 3P. Akuntabilitas green accounting dalam dua perspektif yaitu konsep triple bottom line dan dalam Islam ada konsep eco-theology Islam, maka dua konsep ini diperbandingkan, dimana konsep triple bottom line mencakup tiga dimensi yakni people (sosial), planet (lingkungan), profit (ekonomi) yang dikemukan oleh Elkington (1998). (Elkington, 1998). Perusahaan. Triple bottom line adalah sebuah konsep bisnis berkelanjutan yang berlandaskan pada tiga hal, yaitu economic prosperity, environmental quality, dan social justice. juga memiliki tanggung jawab untuk mengintegrasikan konsep triple bottom line (TBL) yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan, akan tetapi karena konsentrasi perusahaan lebih banyak terkonsentrasi pada revolusi industri 4. Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya “Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line od Twentieth Century Business”. , M. environment. 1 Teori Triple Bottom Line Teori triple bottom line adalah teori yang memberi pandangan bahwa jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka. Melalui bukunya yang berjudul “Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”, Elkington mengembangkan konsep Triple Bottom Line dalam istilah economic prosperity, environmental quality, dan social. dengan konsep triple bottom line dimana planet mengacu pada praktek-praktek lingkungan yang berkelanjutan. People. Istilah CSR mulai digunakan sejak John Elkington menerbitkan bukunya yang berjudul Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21th Century Business (1998). 1 Konsep Triple Bottom Line (Elkington dalam Wibisono 2007) (Sumber : Hadi, 2011:57) 1. Umran2, Muh. Elkington perceived TBL as a. Triple Bottom Line terdiri dari 3P, yaitu profit, people, dan planet. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dan Kesesuaian Dengan Konsep Triple Bottom Line: Implementasi Pelaksanaan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Bumn (Studi Pelaksanaan Pkbl Pada Pt Semen Indonesia (P oleh: Sarrang, Irene Terbitan: (2016)Apa saja 3 komponen dari triple bottom line? Triple bottom line adalah konsep bisnis yang menempatkan perusahaan harus berkomitmen untuk mengukur dampak sosial dan lingkungan mereka—selain kinerja keuangan mereka—daripada hanya berfokus pada menghasilkan laba, atau “garis bawah” standar. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengungkapan TBL dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan sampelTINJAUAN PUSTAKA A. Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997. kepada perusahaan. Abstract. ix). , & Semara, I. Pertamina EP ThemesJelaskan apa yang dimaksud dengan konsep Elkington Triple Bottom Line 3P Proft people and planet? John Elkington tahun 1988 memperkenalkan konsep Triple Bottom Line (TBL atau 3BL). Hal ini sebagaimana dimaksudkan oleh Elkington (1997) bahwa penggunaan konsep triple bottom line (TBL) dalam pelaksanaan CSR fokus pada tiga pokok yaitu profit, people,. Stakeholder Theory Stakeholder Theory dikembangkan secara bertahap pada tahun 1960-an dan mulai meluas pada tahun 1980-an Chen dan Wang (2011). Triple Bottom Line (TBL) diciptakan oleh John Elkington pada tahun 1994 dan dirancang untuk berpikiran bisnis waspada dari perlunya faktor valuasi non-pasar,. 1 Konsep Triple Bottom Line. IMPLEMENTASI KONSEP TRIPLE BOTTOM LINE PADA CORPORATE SOCIAL RESONSIBILITY DI RUMAH MAKAN CEPAT SAJI AYAM GEPREK SA’I NUR HASANAH MUSHOWIROTUN 16423123 Triple Bottom Line (TBL) merupakan konsep yang menyatakan suatu perusahaan selain bertujuan mencari laba, harus memperhatikan. An other advantage of replacing “profit” by “prosperity” is that it draws the attention away from profit being a. memperhatikan konsep Triple Bottom Line yaitu 3P yang berarti Profit, People, Planet. Konsep Triple Bottom Line Kosep triple bottom line ini memberi pandangan bahwa ketika perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan “3P”. Konsep. Elkington berpendapat bahwa ketika perusahaan ingin sustain maka perlu memperhatikan 3P yaitu perusahaan mampu menciptakan sebuah sinergi yang saling berkesinambungan satu. Dalam konsep tersebut jika perusahaan ingin sustain, maka perusahaan perlu memperhatikan 3P, yakni bukan hanya profit yang menjadi tujuan utama, namun juga harus memberikan kontribusi. Fork, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Dengan adanya perubahan pradigma keberlanjutan, diharapkan suatu usaha/bisnis dapat berjalan sesuai dengan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Informan dalam penelitian ini adalah CSR Manager PT. mengukur nilai kesuksesan suatu yang perusahaan dengan tiga. Pertama,. Juga adanya konsep akuntansi syariah yang disebut sebagai suatu kebutuhan baru2011), atau dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Hal ini melibatkan. Dalam konsep tersebut jika perusahaan ingin sustain, maka perusahaan perlu memperhatikan 3P, yakni bukan hanya profit yang menjadi tujuan utama, namun juga harus memberikan kontribusi positif Kesimpulan. Keberlanjutan perusahaan hanya akanTriple bottom line adalah sebuah konsep bisnis berkelanjutan yang berlandaskan pada tiga hal, yaitu economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Konsep triple bottom lineini menjadi kunci penggerak susksesnya pelaksanaan konsep keberlanjutan. Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice. Menurut Elkington, penting untuk memperhatikan keseimbangan antara 3P yaitu People, Profit, Planet yang nantinya harus ditampilkan dalam sebuah pelaporan. 10 Suatu konsep pembangunan / perkembangan untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi di masa datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. IMPLEMENTASI KONSEP TRIPLE BOTTOM LINE PADA CORPORATE SOCIAL RESONSIBILITY DI RUMAH MAKAN CEPAT SAJI AYAM GEPREK SA’I NUR HASANAH MUSHOWIROTUN 16423123 Triple Bottom Line (TBL) merupakan konsep yang menyatakan suatu perusahaan selain bertujuan mencari laba, harus memperhatikan. Konsep “ Triple Bottom Line ” yang telah diciptakan oleh Elkington, telah merubah tren perusahaan atau organisasi dimana perusahaan atau organisasi tidak. The main global sustainability model used—the triple-bottom-line model—has been criticised for its complexity of being quantified through specific indicators . Disebut triple sebab konsep ini memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus:Economic, Environmental, Social (EES) atau istilah umumnya 3P: “Profit. Hal ini antara lain disebabkan karena tidak adanya keuntungan langsung di dalamnya. Elkington memberi pandangan bahwa perusahaan yang ingin berkelanjutan haruslah memerhatikan 3P,. v6i1. Konsep tersebut sudah dikenalkan sejak 1970-an dalam suatu konferensi lingkungan di Stockholm, Swedia, yang kala itu membahas mengenai kemiskinan, kesetaraan dan juga ketahanan pangan. Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kerja CSR berlandaskan sebuah konsep, dimana salah satunya adalah konsep dasarCSR mengenai Triple Bottom Line yang dikemukakan oleh John Elkington, dimana didalamnya dibahas mengenai keterkaitan dan sinergi tentang tiga hal wajib, yaitu profit, plannet, dan people. #TBLA. Konsep bisnis ini dikenal dengan Triple Bottom Line. Implementasi ekonomi syariah dengan memperhatikan maqashid syariah (tujuan-tujuan syariah) sangat sejalan dengan ekonomi berkelanjutan. Dalam bukunya yang berjudul Cannibals with Forks, Elkington menjelaskan TBL sebagai economic prosperity, environmental quality, dan social justice (Elkington,1998 p. 1. The “Triple Bottom Line” (TBL) concept was first put forward by John Elkington in 1994. Jika dilihat dari standar panduan pelaksanaan CSR yaitu ISO 26000, The Body Shop telah memenuhi kriteria sebagai bisnis yang beretika. Perusahaan. TBL i ni mengarahkan perusahaan - perusahaan untuk secara suka rela berkontri - busi untuk menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik serta lingkungan yang sehat. Perspektif Triple Bottom Line Sesuai dengan teori stakeholder, implementasi dari konsep Triple Bottom Line adalah melalui program CSR di mana perusahaan harus lebih mengutamakan kepentingan stakeholder (semua pihak yang terkena pengaruh atau dampak dari aktivitas perusahaan) daripada kepentingan shareholder (pemegang saham). Elkington (1997) menjelaskan konsep Triple Bottom Line digunakan sebagai landasan prinsipal dalam aplikasi program Corporate Social Responsibility pada sebuah perusahaan. 11). Cannibals with Forks: the Triple Bottom Line of 21st Century. Artinya, jika melakukan tanggung jawab sosial perusahaan harus memperhatikan. masyarakat baik karyawan, konsumen, maupun masyarakat secara umum menjadikan entitas. 2 bottom line (TBL) ini adalah pemikiran dari Elkington (1997) yang menyatakan bahwa dengan “3P” yaitu (Profit) keuntungan, (People) masyarakat, (Planet) lingkungan. Pendekatan Triple Bottom Line menjelaskan bahwa perusahaan dipengaruhi faktor internal dan eksternal (Jackson et al. Konsep tersebut merupakan cerminan dari istilah yang dikenal berbagai perusahaan di dunia, yaitu Sustain Ability. Konsep Triple-Bottom Line berisi 3P, yaitu Profit, People, dan Planet. Dirinya mengusung konsep bisnis triple bottom line untuk memberikan kritik tajam kepada para perusahaan, di mana saat itu hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memerhatikan lingkungan sekitar. Keywords: innovation, triple helix, quadruple helix, quintuple helix 1. Pendekatan entitas berubah untuk kebaikan yang lebih besar;dengan konsep triple bottom line yang dikemukakan oleh Elkington (1997) dalam bukunya “Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Sebagai contoh Bakti lingkungan yang dijalankan Djarum. Berdasarkan ISO. 1. Perusahaan tidak boleh hanya mengejar keuntungan, tetapi perusahaan harus bertanggungjawab dan memikirkan dampaknya pada orang (people) dan lingkungan (planet) sekitarnya. Hal ini menjadi salah satu bukti komitmen perseroan dalam merealisasikan konsep triple bottom line yaitu pro people, pro planet, dan pro profit dalam melaksanakan program. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara deskriptif kualitatif,. Elkinton dalam Wibisono (2007) memberikan pandangan bahwa jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka perusahaan harus memperhatikan “3P”. Mahasiswa mampu memahami konsep Triple Bottom Line (3P) 3. Perusahaan yang mempertimbangkanTriple bottom line menjadi istilah yang makin populer belakangan ini. Artikel ini bertujuan untuk melengkapi artikel sebelumnya dengan judul yang sama yakni “Tiga Pilar Dasar Perusahaan”. Saat ini, organisasi menggunakan kerangka kerja TBL untuk mengevaluasi kinerja berkelanjutan (Henriques dan Richardson, 2013). Gambar 2. Triple bottom line merupakan sebuah konsep yang dicetuskan oleh John Elkington karena pada saat itu perusahaan hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memperhatikan aspek lainnya. Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997. Konteks Pengukuran. Laba mengukur. Keuntungan merupakan inti dari dunia bisnis dan itu merupakan. f Triple Bottom Line. 40 Tahun 2007, pelaku usaha dan segenap pemangku kepentingan terkait ditantang untuk mengimplementasikan CSR secara. Berdasarkan konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1997) atau tiga faktor utama operasi dalam kaitannya dengan lingkungan dan manusia (People, Profit, and Planet), program tanggung jawab sosial penting untuk diterapkan oleh perusahaan karena keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan lingkungan. Konsep pilar Triple Bottom Line mengilustrasikan bahwa apabila sebuah perusahaan hanya berfokus pada meraup keuntungan sebesar-besarnya — dan tidak. menyimpulkan bahwa konsep triple bottom line menegaskan bahwa dalam menjalankan bisnis, perusahaan tidak hanya memperhatikan keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat serta memainkan peran aktif dalam melindungi lingkungan sekitar. Tiga kepentingan yang menjadi satu ini merupakan garis besar dan tujuan utama tanggung. Konsep ini juga dapat memberikan tanggungjawab sosial secara tidak langsung akan memperkuat brand positioning dan meningkatkan image perusahaan yang akan berdampak pada meningkatkan penjualan, kemudian memotivasi dan. 2007. Bottom Line pada terhadap citra dan nilai PT. Perusahaan tidak. juga mesti memperhatikan dan. PT Petrokimia Gresik merupakan salah. Namun sayangnya konsep ini sepertinya masih jauh dari harapan untuk dapat diterapkan di Indonesia. Melalui penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep sutainable business atau keberlanjutan dalam kehidupan bisnis sangat perlu kita terapkan, karena apa yang kita lakukan. Such a diagram aims to shift the emphasis away from the exclusive pursuit. Konsep Triple Bottom Line menurut Mulyadi danKonsep Triple Bottom Line Effendi 2009:109 mengemukakan bahwa istilah triple bottom line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya Cannibals With Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century 18 Business. Abstrak: Konsep Triple Bottom Line yang dikenal dengan formula 3P (Profit, People, dan Planet) menjadi paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan operasi bisnisnya. Bagaimana penjelasannya? Konsep pilar Triple Bottom Line mengilustrasikan bahwa apabila sebuah perusahaan hanya berfokus pada meraup keuntungan sebesar-besarnya — dan tidak mencoba mengatasi efek negatif yang mungkin dihasilkan terhadap lingkungan dan masyarakat — maka perusahaan tersebut tidak bisa memperhitungkan keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak penjelasannya pada. Elkington dalam Wibisono (2007) mengembangkan konsep Triple Bottom Lines dalam istilah economic properity, environmental quality,. Corporate Social Responsibility (yang selanjutnya disebut CSR), adalah bentuk dari tanggung jawab dan niat baik korporat / perusahaan, sekaligus interaksi sukarela perusahaan dengan para pemegang kepentingan perusahaan, CSR juga memiliki tanggung jawab untuk mengintegrasikan konsep Triple Bottom Line (TBL) yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Salah satunya adalah teori triple bottom line yang dikemukakan oleh John Elkington pada tahun 1997, yaitu jika sebuah perusahaan inginKonsep Triple Bottom Line dalam Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) John Elkington mengungkapkan konsep triple bottom line dalam penerapan CSR di suatu perusahaan, dimana jika perusahaan ingin terus berkelanjutan (sustainable), maka harus memperhatikan 3P, yaitu profit, people, dan planet. 3. A. Hal ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan, sosial dan lingkungan dari perusahaan selama periode waktu dalam melakukan bisnis. Konsep triple bottom line atau 3P (profit, people, planet) yang dikemukakan oleh John Elkington menjadi terobosan besar dalam dunia CSR. berdasarkan pembahasan hasil yang telah dipaparkan diatas baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep triple bottom. D. Konsep Triple bottom line (TBL) terdiri dari 3 pilar dasar atau lebih dikenal dengan 3P (profit, people dan planet) yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan CSR. Tiga kepentingan yang menjadi satu ini merupakan garis besar dan tujuan utama tanggung jawab sosial sebuah perusahaan. Tiga aspek tersebut adalah profit, people dan planet atau yang lebih sering disebut dengan konsep triple bottom line. Dari fokus kepada perolehan laba secara membabi-buta menjadi perhatian pada kepentingan pihak-pihak yang terkait (stakeholder interest) baik langsung maupun tidak langsung dengan.